Hands of FREIENDSHIP

Hands of FREIENDSHIP
L.O.V.E

Sabtu, 01 Oktober 2011

Tapi Bukan Aku


Melupakan dirinya, merupakan salah satu hal dalam hidupku yang tak bisa kulakukan dalam sekejap. Begitu mengenang dan memang patut untuk dikenang. Seandainya kau tahu, aku masih berusaha tidak berpaling kelainnya hanya untukmu. Sayang, kau tidak merasa. Aku, seorang Ovi yang merindukan Yudha disini. Rasanya 2 tahun 2 bulan, belum cukup untuk mengetahui Yudha secara mendalam. Aku ingin mengenalnya lebih jauh. Tapi apa boleh buat?
Pertama melihatnya, adalah sewaktu MOS awal kelas 7. Dan berlanjut di kelas 8, tanpa berpaling daripadanya. “Cieeeee, Oviiiii.. Ehemmmm”teriak teman-temanku saat Yudha lewat di depanku. Malu tapi senang sekaligus berdebar.  Menurutku, itu hanyalah dukungan kecil agar Yudha mau mengenalku juga. Tapi ternyata, tidak sesuai rencana. “Eheemmm, Vi… Itu lho, ada di sana”kata Ella sambil menunjuk ke arah Yudha. “Biasa saja!”jawabku.
Mungkin, Yudha sudah mengetahui bahwa aku menyukainya. Sejak awal kelas 7, aku mulai mencari informasi sana-sini tentang dirinya. “Ee, kamu kenal Yudha kan? Dulu kamu satu sekolahan kan? Aku boleh minta nomer HP-nya?”tanyaku dengan agak memaksa pada salah satu temannya. “Oke, bolehlah. Aku punya 4 nomer. Kamu coba satu persatu ya? Hehehe ..”katanya. “Wah, sip. Terima kasih”.  
Berbagai macam cara selalu terbayang dalam otakku. “Bagaimana caranya agar dia tahu bahwa, aku ingin mengenalnya… Ingin mengenalnya lebih jauh, lebih dekat dan lebih dalam”. Itu salah satu hal yang selalu membayang pada diriku tentang Yudha.
Tapi itu dulu. Walaupun sekarang masih teringiang dan masih terkenang, hatiku sungguh pilu saat ini. Aku sudah berbulan-bulan menyukainya, tak ada niatkah Yudha untuk mengenalku pula? Seandainya bisa, aku ingin bicara “Di akhir tahun, aku hanya berharap dan aku mau kau jadi pasangan CLD ku, bisa?” tapi kurasa, itu tak mungkin.
Waktu itu hari ulang tahun Yudha. Teman-temanku beraksi. Dari bawah, mereka memanggil Yudha dan hampir saja aku di arak menuju kelasnya untuk memberikan selamat. Tapi tidak berhasil, Yudha tidak mau keluar kelas. Akupun tidak mendapat jabat tangannya. Sudahlah. Aku belum tahu dan sampai saat ini aku tidak tahu, mengapa Yudha selalu “mengacangi” aku setiap aku ada.
“Tumben kamu ga’ ceria Ovi?” tanya seorang temanku. “Tak apa, hanya masalah kecil.”jawabku pilu. Yah, itulah penyebabku. Setelah beberapa hari lalu, aku mendengar kabar bahwa Yudha telah mengajak Caca untuk CLD. Kenapa Yudha tidak mengajakku? Aku yang lebih duluan untuk mencintanya, tapi kenapa Caca yang di ajak?
Semenjak itu aku selalu galau dan bimbang. Mengapa juga Nirma bilang padaku dan Marcheline waktu itu “Yudha ngajak Caca CLD.” Katanya.  Biarlah semuanya berlalu dengan segera. Aku ingin membencimu, karena aku telah mencintaimu dan terlalu banyak berharap. Lupakanlah ini Yudha! Aku hanya ingin, kau kenal aku. Aku memang tidak sempurna. Aku akan tetap setia disini mengunggumu. Karena aku masih seperti dulu dan sekalipun hanya, sampai di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar